Kamis, 26 Juni 2008
4. Sharing Ketetapan Paus Yohanes Paulus II tetang Iman
Ketetapan Paus Yohanes Paulus II tentang Iman
Sumber Soul, edisi khusus 2003
Pada tahun suci 2000, sebagaimana yang kemudian ditulis oleh Bapa Suci dalam Novo Millenio Ineunte (No 11) :
“Sepanjang kenangan akan kelahiran Sang Putra, bagaimana mungkin kenangan akan Sang Ibu dapat terlupakan? Maria hadir dalam Perayaan Yubelium di atas semua ketetapan tentang iman yang hadir sebagai dari keuskupan besar di seluruh dunia; aku percayakan kedalam sifat keibuannya untuk melihara kehidupan semua pria dan wanita pada millennium baru ini.”
Tak pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah bahwa seorang Paus mengtasnamakan seluruh Gereja para Uskup dan seluruh umat manusia, secara sungguh-sungguh memohon perlindungan kasih sayang Sang Bunda dan kekuatan perantaraannya kepada Sang Putra, sepanjang millennium ini. Dan yang lebih penting lagi adalah bahwa Paus Yohanes Paulus II mengumumkan sebuah ketetapan tentang imannya, yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam kesatuannya dengan lebih dari 1400 Uskup, pada sebuah Misa Yubelium para uskup yang mereka rayakan bersama Bapa Suci dan 76 Kardinal itu adalah pertemuan seluruh uskup yang tersebar di basilica Santo Petrus sejak Konsili Vatican II.
Sebuah Mahkota untuk Tahun Yubelium.
Ketetapan tersebut dibuat untuk menujukan peranan Maria dalam rencana Tuhan sebagai Ibu dari Yesus dimana “Keselamatan menjadi penuh dan Unik”. Tetapi, mengingat bentuk tertulisnya tidak ada yang menyebutkan persetujuan apa pun akan kehadiran dari Bunda kita, dalam membuat ketetapan Yohanes Paulus II memilih untuk menghubungkannya dengan Perawan dari Fatimah yang disimbolkan dengan kehadiran patungnya yang sudah dengan sangat baik. Kepentingan yang luar biasa dari kedatangan para peziarah ke Vatican itu adalah karena patung Bunda kita dari fatimah telah dibuat secara jelas oleh Komite Pusat Yubelium Agung dengan mengatakan bahwa ini akan menjadi suatu “Tanda” Maria disepanajang tahun suci ini. Penetapan iman kepada Maria akan mempunyai karakter tertentu yang sangat berarti. Dan hal tersebut memahkotai Yubelium Agung, menurut apa yang tertulis dalam kata pengantar yang terlihat sebagai sebuah kesatuan Yubelium Kristus dan Yubelium Sang Bunda.(No 12)
Kami merenungkan puncak ketetapan dari rangkaian perkembangan ketetapan yang dibawakan oleh Yohanes Paulus II sejak peristiwa 13 Mei 1981 ke depan. Pada sebuah peristiwa yang sangat berarti bagi Gereja, mungkinkah Sang Paus menganugerahi sebuah tanda persetujuan yang lebih tinggi pada Pesan Fatimah?
Percaya pada pemeliharaan Kasih Sayangnya.
Selanjutnya, sebuah catatan tentang bagaimana kehadiran Bunda Maria dari fatimah mengilhami program untuk Perayaan Yubelium bagi para Uskup.
Patung Bunda Maria dari Fatima tiba di Vatican pada tanggal 6 Oktober dan tinggal semalam di dalam Kapel pribadi Paus, baru keesokan paginya, patung diperlihatkan untuk acara penghormatan di Basilika Santo Petrus dan pada sore harinya, patung tersebut diarak di halaman Gereja Santo Petrus, dimana para Uskup berkumpul untuk berdoa Rosario. Hari itu, Bapa Suci mengamati satu hal, yaitu perayaan Rosario Suci, dan pada para Uskup berkumpul untuk berdoa Rosario.
Hari itu, Bapa Suci mengamati satu hal, yaitu pereyaan Rosario Suci, dan juga hari Sabtu pertama pada bulan itu. Kelompok-kelompok dari lima benua bergabung untuk berdoa Rosario. Pada akhir setiap peristiwa sebuah syair dari “Hymne Fatima” yang popular dinyanyikan dan satu dari kelima lilin yang ada didepan patung Bunda maria dinyalakan. Peristiwa kelima dipimpin oleh Suster lucia dan komunitas Karmel di Coimbra, mewakili Eropha dan pada akhir Doa rosario tiga orang putra altar menaruh karangan bunga di kaki Bunda kita dan sementara itu lagu “Salve Regina” dinyanyikan. Pada sapaannya diikhir Doa rosario bapa Suci mengatakan bahwa doa mereka seharusnya berbunyi “dalam cahaya Pesan Fatima yang isinya membantu kita untuk merefleksi perjalanan sejarah di abad 20. Untuk menguatkan pandangan spiritual ini, kami sangat beruntung mempunyai patung Bunda maria dari Fatima di tenggah-tenggah kami. Di akhir perayaan, kami mempercyakan kedalam pemeliharaan kasih sayang Hati Maria Yang Terberkati.(L’Osservatore Romano, 11 Oktober 2000).
Dalam kata-kata tersebut bapa Suci membuat hal itu menjadi jelas, meskipun maksudnya tidak secara formal ditunjukkan dalam keputusan tertulis. Meski demikian, keputusan ini merupakan suatau bentuk respon atas permintaan Bunda kita dari Fatima, bukan sebagai kepercayaan ke[pada Hatinya Yang Tak Bernoda.
Lihat Bunda-Mu
Pada Misa Yubelium para Uskup, patung Bunda Maria dari Fatima ditempatkan di bawah kaki Salib besar di sebelah altar lapangan Santo petrus. Oleh kerena itu, hal ini memberikan sebutan baru dari gambaran Tuhan kita pada Kayu salib, seperti tertulis dalam Kitab Yohanes 19 : 25 : “Berdiri di dekat Salib Yesus adalah Ibu-Nya”.
Dengan penuh hormat pada keputusan kepercayaan, Uskup Agung Tarcusius Bertone, SBD (Sekretaris Konggregasi Iman) menjelaskan bahwa maksud Paus adalah untuk membantu perkembangan “sebuah pembaharuan hubungan komunitas individual dangan Kristus dan Gereja dengan Maria, yang mendampingi Gereja dengan kasih sayangnya di tengah-tengah kesulitan dengan iman dan dengan dunia”.
Sebuah pekerjaan Baru dalam Kristus.
“Paus menginginkan Perayaan Yubelium mengambil tempat khusus bagi para Uskup” Uskup Agung melanjutkan “Jadi dengan bantuan Bunda maria, para Uskup dapat menanamkan iman mereka dengansebuah kekaguman baru akan Kristus.” Paus telah mempertimbangkan dengan matang istilah “iman” dalam rangka mengingatkan kata-kata Yesus yang meninggal di Kayu Salib, saat Dia mempercayakan Ibu-Nya pada para murid-Nya dan para murid-Nya pada Ibu-Nya (Yoh 19 : 26).
Uskup Agung Bertone juga menjelaskan “Daripada menggunakan istilah “Konsekrasi” dalam ketetapan ini, Bapa Suci lebih memilih istilah “Iman” atau tempat di bawah perlindungan Maria, Gereja, para Uskup dan semua orang guna merealisaikan dengan rendah hati bahwa kita membutuhkan bantuan dari Tuhan, dan oleh karena itu, kita menerima melalui perantaraan Maria.”
“Lebih jauh lagi, Paus tidak merasa perlu untuk mengulangi ketetapannya saat konsekrasi pada Hati Bunda Kita pada tanggal 25 Maret 1984; Hal ini telah ditegaskan pula sebelumnya oleh Suster Lucia dalam sebuah surat tanggal 8 November 1989,” kutip Uskup Agung Bertone. Akhirnya, tanggal 9 Oktober, sehari sesudah ketetapan tentang iman disebarluaskan, Kardinal Angelo Sodano pergi ke Patio Santo Damaso di Vatican, mengucapkan salam perpisahan pada para peziarah Perawan dari Fatima. Atas nama Bapa Suci dan seluruh rekan-rekan di Tahta Suci, Sekretaris Negara Vatikcan membuat pernyataan hangat tentang kunjungan Bunda maria dan sebuah kekaguman atas iman dalam pesanya:
“Perawan Yang Suci, patungmu yang mulia telah kembali ke tempat keramat yang indah di Fatima. Kami telah menyambutnya dengan perasaan yang penuh cinta, memikirkan dirimu yang mau disampaikan sekali lagi kepada Bapa Suci, Yohanes Paulus II, dan telah mengatakan pada kami semua dan para sejawatnya, bahwa kau telah memelihara rumah ini, rumah dari penerus Petrus dengan penuh cinta. Kami semua, ya Maria ingin menghidupkan pesan yang kua tinggalkan untuk kami.(Zenit, 9 September 2000). Bukankah semua kata-kata yang menyentuh ini meliputi semuanya bahwa Bapa Suci mencarinya untuk menyelesaikan pesan Bunda maria dari Fatima?”
Sumber Soul, edisi khusus 2003
Pada tahun suci 2000, sebagaimana yang kemudian ditulis oleh Bapa Suci dalam Novo Millenio Ineunte (No 11) :
“Sepanjang kenangan akan kelahiran Sang Putra, bagaimana mungkin kenangan akan Sang Ibu dapat terlupakan? Maria hadir dalam Perayaan Yubelium di atas semua ketetapan tentang iman yang hadir sebagai dari keuskupan besar di seluruh dunia; aku percayakan kedalam sifat keibuannya untuk melihara kehidupan semua pria dan wanita pada millennium baru ini.”
Tak pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah bahwa seorang Paus mengtasnamakan seluruh Gereja para Uskup dan seluruh umat manusia, secara sungguh-sungguh memohon perlindungan kasih sayang Sang Bunda dan kekuatan perantaraannya kepada Sang Putra, sepanjang millennium ini. Dan yang lebih penting lagi adalah bahwa Paus Yohanes Paulus II mengumumkan sebuah ketetapan tentang imannya, yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam kesatuannya dengan lebih dari 1400 Uskup, pada sebuah Misa Yubelium para uskup yang mereka rayakan bersama Bapa Suci dan 76 Kardinal itu adalah pertemuan seluruh uskup yang tersebar di basilica Santo Petrus sejak Konsili Vatican II.
Sebuah Mahkota untuk Tahun Yubelium.
Ketetapan tersebut dibuat untuk menujukan peranan Maria dalam rencana Tuhan sebagai Ibu dari Yesus dimana “Keselamatan menjadi penuh dan Unik”. Tetapi, mengingat bentuk tertulisnya tidak ada yang menyebutkan persetujuan apa pun akan kehadiran dari Bunda kita, dalam membuat ketetapan Yohanes Paulus II memilih untuk menghubungkannya dengan Perawan dari Fatimah yang disimbolkan dengan kehadiran patungnya yang sudah dengan sangat baik. Kepentingan yang luar biasa dari kedatangan para peziarah ke Vatican itu adalah karena patung Bunda kita dari fatimah telah dibuat secara jelas oleh Komite Pusat Yubelium Agung dengan mengatakan bahwa ini akan menjadi suatu “Tanda” Maria disepanajang tahun suci ini. Penetapan iman kepada Maria akan mempunyai karakter tertentu yang sangat berarti. Dan hal tersebut memahkotai Yubelium Agung, menurut apa yang tertulis dalam kata pengantar yang terlihat sebagai sebuah kesatuan Yubelium Kristus dan Yubelium Sang Bunda.(No 12)
Kami merenungkan puncak ketetapan dari rangkaian perkembangan ketetapan yang dibawakan oleh Yohanes Paulus II sejak peristiwa 13 Mei 1981 ke depan. Pada sebuah peristiwa yang sangat berarti bagi Gereja, mungkinkah Sang Paus menganugerahi sebuah tanda persetujuan yang lebih tinggi pada Pesan Fatimah?
Percaya pada pemeliharaan Kasih Sayangnya.
Selanjutnya, sebuah catatan tentang bagaimana kehadiran Bunda Maria dari fatimah mengilhami program untuk Perayaan Yubelium bagi para Uskup.
Patung Bunda Maria dari Fatima tiba di Vatican pada tanggal 6 Oktober dan tinggal semalam di dalam Kapel pribadi Paus, baru keesokan paginya, patung diperlihatkan untuk acara penghormatan di Basilika Santo Petrus dan pada sore harinya, patung tersebut diarak di halaman Gereja Santo Petrus, dimana para Uskup berkumpul untuk berdoa Rosario. Hari itu, Bapa Suci mengamati satu hal, yaitu perayaan Rosario Suci, dan pada para Uskup berkumpul untuk berdoa Rosario.
Hari itu, Bapa Suci mengamati satu hal, yaitu pereyaan Rosario Suci, dan juga hari Sabtu pertama pada bulan itu. Kelompok-kelompok dari lima benua bergabung untuk berdoa Rosario. Pada akhir setiap peristiwa sebuah syair dari “Hymne Fatima” yang popular dinyanyikan dan satu dari kelima lilin yang ada didepan patung Bunda maria dinyalakan. Peristiwa kelima dipimpin oleh Suster lucia dan komunitas Karmel di Coimbra, mewakili Eropha dan pada akhir Doa rosario tiga orang putra altar menaruh karangan bunga di kaki Bunda kita dan sementara itu lagu “Salve Regina” dinyanyikan. Pada sapaannya diikhir Doa rosario bapa Suci mengatakan bahwa doa mereka seharusnya berbunyi “dalam cahaya Pesan Fatima yang isinya membantu kita untuk merefleksi perjalanan sejarah di abad 20. Untuk menguatkan pandangan spiritual ini, kami sangat beruntung mempunyai patung Bunda maria dari Fatima di tenggah-tenggah kami. Di akhir perayaan, kami mempercyakan kedalam pemeliharaan kasih sayang Hati Maria Yang Terberkati.(L’Osservatore Romano, 11 Oktober 2000).
Dalam kata-kata tersebut bapa Suci membuat hal itu menjadi jelas, meskipun maksudnya tidak secara formal ditunjukkan dalam keputusan tertulis. Meski demikian, keputusan ini merupakan suatau bentuk respon atas permintaan Bunda kita dari Fatima, bukan sebagai kepercayaan ke[pada Hatinya Yang Tak Bernoda.
Lihat Bunda-Mu
Pada Misa Yubelium para Uskup, patung Bunda Maria dari Fatima ditempatkan di bawah kaki Salib besar di sebelah altar lapangan Santo petrus. Oleh kerena itu, hal ini memberikan sebutan baru dari gambaran Tuhan kita pada Kayu salib, seperti tertulis dalam Kitab Yohanes 19 : 25 : “Berdiri di dekat Salib Yesus adalah Ibu-Nya”.
Dengan penuh hormat pada keputusan kepercayaan, Uskup Agung Tarcusius Bertone, SBD (Sekretaris Konggregasi Iman) menjelaskan bahwa maksud Paus adalah untuk membantu perkembangan “sebuah pembaharuan hubungan komunitas individual dangan Kristus dan Gereja dengan Maria, yang mendampingi Gereja dengan kasih sayangnya di tengah-tengah kesulitan dengan iman dan dengan dunia”.
Sebuah pekerjaan Baru dalam Kristus.
“Paus menginginkan Perayaan Yubelium mengambil tempat khusus bagi para Uskup” Uskup Agung melanjutkan “Jadi dengan bantuan Bunda maria, para Uskup dapat menanamkan iman mereka dengansebuah kekaguman baru akan Kristus.” Paus telah mempertimbangkan dengan matang istilah “iman” dalam rangka mengingatkan kata-kata Yesus yang meninggal di Kayu Salib, saat Dia mempercayakan Ibu-Nya pada para murid-Nya dan para murid-Nya pada Ibu-Nya (Yoh 19 : 26).
Uskup Agung Bertone juga menjelaskan “Daripada menggunakan istilah “Konsekrasi” dalam ketetapan ini, Bapa Suci lebih memilih istilah “Iman” atau tempat di bawah perlindungan Maria, Gereja, para Uskup dan semua orang guna merealisaikan dengan rendah hati bahwa kita membutuhkan bantuan dari Tuhan, dan oleh karena itu, kita menerima melalui perantaraan Maria.”
“Lebih jauh lagi, Paus tidak merasa perlu untuk mengulangi ketetapannya saat konsekrasi pada Hati Bunda Kita pada tanggal 25 Maret 1984; Hal ini telah ditegaskan pula sebelumnya oleh Suster Lucia dalam sebuah surat tanggal 8 November 1989,” kutip Uskup Agung Bertone. Akhirnya, tanggal 9 Oktober, sehari sesudah ketetapan tentang iman disebarluaskan, Kardinal Angelo Sodano pergi ke Patio Santo Damaso di Vatican, mengucapkan salam perpisahan pada para peziarah Perawan dari Fatima. Atas nama Bapa Suci dan seluruh rekan-rekan di Tahta Suci, Sekretaris Negara Vatikcan membuat pernyataan hangat tentang kunjungan Bunda maria dan sebuah kekaguman atas iman dalam pesanya:
“Perawan Yang Suci, patungmu yang mulia telah kembali ke tempat keramat yang indah di Fatima. Kami telah menyambutnya dengan perasaan yang penuh cinta, memikirkan dirimu yang mau disampaikan sekali lagi kepada Bapa Suci, Yohanes Paulus II, dan telah mengatakan pada kami semua dan para sejawatnya, bahwa kau telah memelihara rumah ini, rumah dari penerus Petrus dengan penuh cinta. Kami semua, ya Maria ingin menghidupkan pesan yang kua tinggalkan untuk kami.(Zenit, 9 September 2000). Bukankah semua kata-kata yang menyentuh ini meliputi semuanya bahwa Bapa Suci mencarinya untuk menyelesaikan pesan Bunda maria dari Fatima?”
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar