Selasa, 24 Juni 2008

1. Sharing "kisah St. Fransisca dari Roma"

Sumber : Majalah Ave Maria Australia
Dari : Ave Maria Indonesia (No. AM-26 November-Desember 2004)
(gambar Neraka)

Kisah St. Fransisca dari Roma

Neraka
Dilihat dan dilukiskan oleh orang kudus.
“ Ingatlah akan hari akhirmu…., dan engkau seharusnya tidak akan pernah berbuat dosa. “
Begitulah kisah Suci menasehati kita semua

Akhir dari manusia adalah hal terakhir yang akan terjadi padanya, yaitu kematian, pengadilan pribadi, surga, neraka, proses penyucian dan kiamat, kebangkitan dari kematian dan pengdilan akhirnya.
Sekarang, nasehat-nasehat ini seolah-olah sudah tidak didengae lagi. Bagaimana pun dari zaman ke zaman, penyelenggaraan Illahi telah berkenan meramalkan apa yang dilakukan tentang saat-saat berakhir ini. Maka sangatlah berharga untuk mempertimbangkan seorang wanita oleh penglihatan yang luar biasa tentang Surga, proses Penyucian, Neraka dan tindakan dari malaikat dan setan di dunia.

Orang suci ini adalah St. Fransisca dari Roma.
Baliau lahir pada tahun 1384 dari keluarga Busso yang terpandang, ketika usia 12 tahun ia telah menjalani kehidupan yang luar biasa. Dia tidak berminat untuk menikah tetapi bapa pengakuannya menasehatinya untuk tidak menolak kehendak orang tuanya. Maka ia menikah dengan Lorenzo de Panziani, segara setalha perkawinannya ia sakit keras dan disembuhkan secara ajaib oleh St. Alexis, seorang martir Romawi. Setelah kesembuhannya, St. Fransiska benar-benar mencurahkan kehidupannya untuk pekerjaan-pekerjaan social. Bersama-sama dengan iparnya, Vanossa, ia mencari dana dari rumah ke rumah untuk dibagikan kepada orang-orang miskin di tempat-tempat umum, di daerah dimana ia tidak kenal. Di rumahnya, cara hidupnya adalah teguh dan terpuji, Tuhan memberkati perkawinannya dengan 6 orang anak. Anak laki-lakinya John meninggal dengan kematian yang indah dan damai, ketika ia masih kecil. Kematian itu merupakan salah satu kebahgiaan dalam hidupnya. “Saya melihat,” katanya sebelum menghembuskan nafas terkhir, “ St. Antonius dan St. Onusphrius yang datang emnjemput aku ke surga.”

Beberapa kejadian penting mempengaruhi kehidupannya, sebagai contohnya pengambilan kekuasaan di Roma oleh Raja Naples, yang menyebabkan penderitaan bagi keluarganya dan pengusiran Paus Eugene IV dalam peperangan antara penduduk Florentina dan Milan. Ketika suaminya mesih hidup, ia telah menggabungkan diri dengan wanita-wanita Roma dari kalangan atas dengan tujuan agar mereka hidup mengabdi kepada Tuhan dalam kesalehan Kristiani dan kebajikan. Dia membentuk organisasi wanita yang dalam tahun 1433 menerima peraturan tersendiri yang menghidupkan oblat dari St. Fransisca dari Roma. Setelah kematian suaminya, ia menggabungkan diri dengan putrid-putri rohaninya ini dan membimbing mereka ke rumah-rumah sakit dank e rumah-rumah orang miskin. Sering dalam kekurangan obat atau persediaan lainnya yangtidak cukup, St. Francisca membawa kesembuhan langsung kepada yang membutuhkan. Tuhan menghibur dia dengan wahyu dan hubungan mistik tetang kehidupan Tuhan Yesus dan Bunda Maria. Dia menjadi terkenal karena mukjizat-mukjizatnya dan penyembuhan-penyembuhannya. Dia mengembalikan penglihatan pada orang-orang buta, menyembuhkan orang-orang bisu untuk berbicara, menyembuhkan kesehatan orang-orang yang sakit dan membebaskan orang-orang dari cengkraman setan. St. Fransisca mengetahui tetang kematianya lebih dahulu dan menceritakan pada teman-temannya. Dia memohon Tuhan untuk mengambil untuk mengambilnya dari kehidupan ini, semenjak dia tidak mau melihat krisi baru yang mulai menyerang Gereja. Dia sakit dan meninggal pada tahun 1440.
Penglihatan-penglihatan dari mistik Italia menjadi bagian yang luar biasa dari kehidupannya. Beberapa penglihatan yang lebih terkenal tentang Neraka dari St. Yohanes Don Bosco, St. Theresia dari Avilla, Penglihatan-penglihatan dari Fatimah. Pastor suci dari Ars mempunyai beberapa penglihatan tentang setan. Berdasarkan apa yang dilihat oleh St. Fransisca dari Roma tentang neraka, penulis Perancis terkenal Ernest Hello mempersembahkan suatu ringkasan dalam bukunya, “Studies in Saint Ship”.


Siksaan-siksaan yang tak terhitung sebagai hukuman dari bermacam-macam kejahatan telah menunjukan padanya secara kelompok dan terperinci. Dia melihat emas dan perak yang meleleh dimasukkan ketenggorokan orang-orang yang kikir, oleh setan-setan itu. Dia melihat pemandangan-pemandangan yang tidak terhitung penuh dengan horror yang luar biasa dam menditail. Dia juga melihat tingkat-tingkatan setan, tugas-tugas mereka, penyiksaan mereka dan bermacam-macam kejahatan yang mereka kepalai. Dia melihat Lucifer mendewakan kesombongan, kepala dari segala kesombongan, raja dari semua setan dan semuanya yang terkutuk. Dan raja ini jauh lebih sengsara dari anak buahnya. Neraka dibagi menjadi tiga bagian, bgian atas, bagian tengah dan bagian bawah. Lucifer berada di tempat yang paling bawah dari tiga bagian ini dan di bawahnya sebagai kepala tertinggi, ia mengepalai tiga kepala bagian yang tunduk padanya, tetapi mempunyai otoritas atas semua bagian.

Asmodius, yang mengepalai semua dosa-dosa daging, adalah salah satu dari malaikat durhaka ini.

Mammon, yang mengepalai semua dosa-dosa keserakahan, bertahta di situ dan hanya tertarik kepada uang, melengkapi salah satu dari ketiga kategori besar itu.

Sedangkan Beelzebul mengepalai atas semua dosa-dosa penyembahan berhala. Semua kejahatan yang berhubungan dengan banyak praktek magic, percaya pada roh-roh tersebut, semuanya berada di bawah kekuasaan Beelzebul. Dalam arti khusus, dia tersiksa oleh kegelapan dan melalui kegelapan dia menyiksa para kurbannya.
Sejumlah setan tinggal di neraka yang lainya mengapung di udara dan yang lain lagi berada di tengah-tngah manusia, mencari mereka yang biasa dijadikan mangsa. Mereka yang tinggal di neraka memberikan perintahnya dan mengirim wakil-wakilnya. Mereka yang tinggal di udara menimbulkan kekakcauan di udara dan di bumi. Menyebabkan kekuatan jahatnya ke seluruh penjuru, meracuni jiwa-jiwa. Jika setan-setan yang menguasai dunia melihat satu jiwa yang lemah karena pengaruh setan yang di udara dan di bumi , mereka menyerang pada saat kedaan lemah itu, untuk mengalahkan dengan lebih mudah. Semua hirarki di dalam surga, telah ditiru secara berolok-olok dalam hirarki mereka. Tak ada setan yang bias menggoda jiwa tanpa izin dari Lusifer.

“Setan yang mempunyai tempat tetap di neraka menderita kesakitan karena api. Setan-setan yang terbang di udara atau yang berda di dunia, tidak menderita karena api, tetapi mereka mengalami siksaan-siksaan yang mengerikan lainya dan terutama penglihatan-penglihatan dari perbuatan-perbuatan baik yang dilakukan oleh para suci. Tiap orang yang berbuat baik, menyebabkan siksaan yang mngerikan bagi setan-setan ini. Bilamana St. Fransisca dari Roma sedang menderita pencobaan, ia dapat mengatakan dari jenis dan keganasan mana godaan itu, dari tingkatan mana pengoda itu dan dari tingkat hirarki yang mana dia berasal. “Jika seseorang hidup dalam dosa berat, St. Fransisca melihat satu setan menempel di punggungnya. Bila dosa berat itu sudah dihapus, dia melihat setan itu sudah tidak berada dipunggung orang itu lagi, tetapi disebelahnya.


Setelah pengakuan dosa yang tulus, kekuatan dari setan itu melemah. Godaan-godaanya sudah tidak lagi mempunyai kekuatan yang sama. “Bila nama kudus Yesus disebut dengan penuh hormat, St. Fransisca melihat semua setan di dunia, di udara dan di neraka, menunduk dalam ketakutan yang mnegerikan dan ini akan lebih mengerikanbila nama Allah di sebut dengan hormat.” “Jika nama Allah disebut secara kurang ajar, setan-setan itu tetap terpaksa menunduk hormat di depan-Nya, tetapi suatu kesenangan bencampur dengan kesusahan yang disebabkan dari penghormatan yang terpaksa mereka berikan itu. Bila orang menyebut nama Allah dengan kurang ajar, malaikat-malaikat di Surga juga menghormati. Mereka menunjukkan penghormatan yang tak terhingga. Bibir manusia yang dengan sangat mudahnya bergerak ini dan menyebutkan nama Yang Maha Kudus itu dengan seenaknya, telah menyembahkan hasil-hasil yang sangat luar biasa dan membangunkan gema-gema yang manusia tidak pernah pikirkan akibatnya yang luas dan kehebatannya.”